Sudah ada beberapa contoh tim buatan streamer maupun mantan pemain profesional yang menciptakan tim baru tanpa tujuan untuk benar-benar bertanding secara serius di liga esports League of Legends.
Maka dari itu, bukan sebuah kejutan jika tim susunan streamer kondang, Marc “Caedrel” Lamont, Los Ratones dianggap sama saja, di mana tim tersebut diciptakan hanya untuk kebutuhan konten dalam stream. Tetapi, salah satu punggawa Los Ratones, Simon “Thebausffs” Hofverberg meyakinkan bahwa Los Ratones adalah tim serius.

Dalam sebuah kesempatan berbincang bersama Sheep Esports, Thebausffs merefleksikan karirnya sebagai seorang streamer serta kemenangan atas tim pemegang gelar juara Worlds back-to-back, T1 yang ia raih bersama Los Ratones.
Pihak Sheep Esports bertanya pada sang pionir Inting Sion terkait tantangan yang akan ia hadapi tahun depan, menyinggung salah satu figur League of Legends besar yang mengatakan bahwa jika dirinya memainkan champion yang benar-benar kuat dari segi META, maka ia akan meraih kesuksesan yang lebih besar daripada kebanyakan pemain pro saat ini.

Thebausffs menjawab bahwa dirinya cukup yakin dengan champion pool yang ia miliki saat ini serta gaya bermain yang ia gunakan. Meski begitu, Thebausffs menegaskan bahwa dirinya harus mempelajari champion yang tidak ia suka seperti K’Sante dan Gnar, ia akan tetap melakukannya karena Los Ratones membutuhkannya.
Sang pemain kembali menegaskan bahwa dirinya, Caedrel, dan pemain-pemain lain tidak menciptakan Los Ratones untuk bersenang-senang, melainkan untuk meraih kemenangan.

Kedatangan Thebausffs di sebuah tim esports League of Legends adalah sebuah kejutan yang tidak disangka. Kita semua mengenal pencetus istilah solobolo ini sebagai pemain yang unik, di mana gaya bermainnya sangat tidak lazim, bahkan berada di ambang batas antara strategi jenius dan strategi toxic.
Di balik persona yang ia bangun sebagai streamer, Thebausffs ternyata memiliki ambisi untuk bertanding secara serius. Tidak hanya itu, kedatangannya di Los Ratones semakin meyakinkan penonton bahwa ia adalah pemain jenius, dan gaya bermain unik yang ia ciptakan adalah buah dari kejeniusannya.