Trending News

Blog Post

Ability Haste Mulai Bermasalah, Petinggi Tim Balance Buka Suara
League of Legends

Ability Haste Mulai Bermasalah, Petinggi Tim Balance Buka Suara 

Ability Haste menjadi topik yang banyak dibicarakan pemain League of Legends beberapa waktu belakangan ini.

Hal ini dikarenakan champion terutama Assassin dan Fighter yang mulai bermain layaknya mage dengan menggunakan ability tanpa henti, damage besar, serta mobilitas tinggi yang seharusnya tidak dijadikan satu.

Mengenai hal ini, petinggi tim balance, Matt “Phroxzon” Leung-Harrison membuka suara melalui X.

Dalam cuitan tersebut, Riot Phroxzon memaparkan bahwa mereka mencoba memindah beberapa fokus class dari damage dan lebih ke arah ability haste.

Salah satunya adalah Assassin yang kini lebih berfokus pada combo berulang-ulang dibandingkan one-shot seperti di masa laly.

Hal serupa juga diterima untuk class Fighter di mana komunitas terus merasa tidak puas atas berbagai macam perubahan terhadap class tersebut, baik damage, sustain, split push, dan masih banyak lagi.

Sebelumnya, sudah banyak perubahan untuk champion Fighter, tetapi hampir semua perubahan yang meluncur diprotes oleh komunitas. Alhasil, tim mencoba solusi baru dengan memberi ability haste alih-alih menambah damage.

Banyak yang memuji keberanian Riot Phroxzon untuk berbicara terkait topik ini di kalangan pemain League of Legends, serta mendukung pernyataannya yang menyebut komunitas selalu tidak puas dengan perubahan.

Di sisi lain, pernyataan Riot Phroxzon dianggap tidak mengerti bagaimana gameplay Fighter dan Assassin seharusnya, di mana Fighter lebih ke arah penggunaan ability berulang sementara Assassin lebih condong ke arah satu rotasi burst untuk menghabisi satu champion saja.

Apabila gaya bermain keduanya dibuat sama, beberapa pemain sampai menyebut bahwa lebih baik menghapus class Fighter dan menjadikannya satu dengan Assassin.

Masalah ability haste yang mencuat belakangan ini memang terfokus pada Assassin yang mana class ini terus menerus mengeluarkan ability mereka tanpa efek samping.

Di masa lalu, Assassin sangat bergantung dari burst yang berasal dari satu rotasi ability dan keluar dari teamfight setelah berhasil mendapat kill, namun sekarang mereka bisa bertempur dalam jangka panjang.

Menurut kalian, apakah Assassin lebih cocok menjadi class untuk one shot atau combo berulang?

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *