Belakangan ini League of Legends Indonesia berbincang bersama dua pegawai Riot Games dari Indonesia, yakni Rudy Siswanto dari bagian Splash Art Craft Lead serta Julian Futanto yang menjabat di posisi Art Lead. Dalam perbincangan ini, banyak hal yang diungkap terkait proses pengerjaan skin, salah satunya adalah lini skin terbaru, Primal Ambush yang terinspirasi dari Indonesia saat zaman kerajaan Majapahit.
Terkait pembuatan skin Primal Ambush, Julian Futanto menyatakan bahwa kentalnya unsur Majapahit yang terkandung dalam skin tersebut bukan target dari pembuatan Primal Ambush, melainkan ide yang muncul secara organik dan disukai oleh anggota tim penggarap lini skin baru itu.
Pemuda yang juga dikenal dengan nama joofoot di platform X ini menambahkan bahwa proses pembuatan dimulai dari fase brainstorming. Setelah beberapa kali melakukan brainstorming, tim memutuskan untuk mendekatkan skin tersebut ke daerah Asia, meskipun belum pasti mana daerah yang menjadi inspirasi dari skin ini.
Setelah berdiskusi kembali dengan tim dan saling melempar ide, tim memutuskan untuk menggunakan harimau sebagai temanya. Alhasil, mendapat opsi antara Thailand, Indonesia, serta Vietnam. Setelah perbincangan panjang, Majapahit menjadi inspirasi utama dalam pembuatan lini skin ini, untungnya pemilihan Majapahit sebagai inspirasi utama diterima dengan baik oleh tim.
Akhirnya, skin Primal Ambush yang terinspirasi dari Indonesia pada zaman Majapahit dirilis untuk pemain League of Legends di seluruh dunia bersama dengan patch 14.2 lalu.
