Sejak diketahui tengah membangun tim esports, roster tim Los Ratones buatan Marc “Caedrel” Lamont melahirkan banyak spekulasi. Setelah diungkap secara resmi, rasa penasaran itu berubah menjadi kecemasan karena keberadaan Thebausffs yang dianggap akan menantang peraturan-peraturan di panggung profesional League of Legends.
Simon “Thebausffs” Hofverberg atau yang biasa dikenal dengan nama Simon atau Baus adalah pencetus dari strategi Inting Sion. Singkatnya, strategi ini bertujuan untuk memainkan Sion sebagai splitpusher yang hanya berfokus pada turret dan tidak mempedulikan sekitar, berujung pada kematian dalam jumlah banyak yang dianggap feeding. Meski begitu, strategi ini terbukti efektif dengan sang pionir berkali-kali mencapai rank tinggi di League of Legends.
Kecemasan komunitas datang dari potensi dirinya menggunakan strategi serupa di atas panggung, yang mana bisa berujung pada ban dari pihak Riot Games. Jika kita membaca Riot Games Esports – Global Code of Conduct, salah satu poin yang ditekankan adalah tentang underperformance. Dalam buku panduan perilaku itu, pemain dilarang menunjukkan performa yang kurang maksimal secara disengaja.
Pemain diharapkan bermain secara maksimal, dan jika ketahuan melakukan tindakan underperforming secara disengaja, Riot Games bisa menjatuhi pemain atau tim dengan sebuah hukuman. Masalahnya, bagaimana dengan strategi nyeleneh nan efektif buatan Baus itu? Secara teknis, Riot Games bisa menghukum Baus jika melakukan intentional feeding, tapi mengingat itu adalah bagian dari strateginya menuju kemenangan, Riot Games harus memikirkan solusi baru.
Baus sendiri sudah beberapa kali menerima penangguhan akun League of Legends karena menggunakan strategi inting itu, namun ia tetap bermain dan menemukan strategi-strategi unik lainnya. Masih belum diketahui apakah ia akan menerima hukuman serupa jika menggunakan strategi itu di atas panggung.
Untungnya, Baus mungkin tidak akan menggunakan inting Sion lagi. Sang pionir menyatakan bahwa strategi inting Sion resmi mati bersama patch 14.21, ketika Riot Games meluncurkan perubahan terhadap sistem bounty di League of Legends.
