Lagu Worlds 2024 atau Worlds Anthem 2024 akhirnya dirilis Riot Games, lagu berjudul Heavy is The Crown yang dinyanyikan oleh Linkin Park ini sukses memikat hati para pendengar. Meski begitu, ada satu keluhan serius yang disuarakan oleh komunitas.
Di tengah pujian untuk lagu Riot Games menjelang Worlds 2024, ada satu komplain yang dikeluhkan hampir seluruh fans League of Legends, yakni banyaknya screen time atau kemunculan animasi Linkin Park di lagu tersebut, bahkan hampir melebihi penampilan beberapa pemain dan tim yang seharusnya menjadi fokus utama dari lagu Worlds.
Tidak hanya fans dari barat saja, penggemar dari Korea Selatan dan Tiongkok juga menyayangkan pembagian porsi Linkin Park yang terlalu banyak dalam lagu yang dipersembahkan untuk para tim yang tengah bertanding di Worlds 2024.
Hal ini bisa kalian lihat dari banyaknya komentar berbahasa Korea yang ada di kolom komentar lagu tersebut. Jika kalian menggunakan fitur terjemahan, ada banyak kritik yang ditujukan untuk Riot Games karena lebih mengutamakan penampilan Linkin Park dibandingkan para pemain, bahkan mengesampingkan T1 selaku juara tahun lalu.
Situs Tiongkok, HUPU Esports juga mencatatkan nilai paling rendah untuk lagu berjudul Heavy Is the Crown dengan nilai 3,2. Untuk perbandingan, nilai lagu Worlds terendah sebelum lagu itu dirilis adalah Take Over dengan nilai 7,2.
Saking banyaknya, beberapa komentar bahkan menghitung berapa kali Linkin Park muncul dalam video dibandingkan T1, membuat pelesetan LPL sebagai Linkin Park League.
Sepanjang sejarah, lagu Worlds yang diiringi oleh music video selalu menampilkan kisah para pemain dan tim yang pernah dan akan bertanding di turnamen tersebut. Selalu ada cerita yang disampaikan dalam music video lagu Worlds, seperti GODS yang menceritakan perjalanan Deft menjadi pemenang Worlds 2022. Namun, cerita yang ingin disampaikan dalam lagu Worlds 2024 nampaknya terhalang karena Linkin Park yang mendapat terlalu banyak screen time.
