Pemain liga Eropa dari tim SK Gaming, Yasin “Nisqy” Dinçer belum lama ini mendapat perhatian setelah terbukti melakukan kecurangan saat bertanding. Karena ketahuan menggunakan bug, sang punggawa dikenai denda sebesar 2140 Dollar atau sekitar 34 juta Rupiah.
Momen eksploitasi bug Nisqy terjadi ketika laga SK Gaming kontra Team BDS sekitar satu bulan lalu saat League of Legends EMEA Championship (LEC) masih berjalan, di mana Nisqy menggunakan Neeko.
Bug yang diberi nama Helicopter Neeko atau Neeko Copter ini terbilang mudah dilakukan dan memiliki banyak kegunaan terutama di panggung profesional. Bug ini memungkinkan klon Neeko untuk terbang dan memberi vision di daerah tertentu, menjadi seperti ward berjalan bagi tim penggunanya.
Mengetahui hal ini, wasit mem-pause pertandingan antar kedua tim, untungnya pause hanya berlangsung sebentar dan pertandingan tetap berlanjut.
Neeko memiliki mekanik di mana Ia bisa menyamar sebagai champion atau minion sekaligus mengeluarkan klon yang menirukan pergerakan Neeko itu sendiri. Karena hal ini, Neeko menjadi salah satu champion dengan bug yang bervariasi.
Saking banyaknya bug Neeko, Riot Games bahkan sempat menghapus champion asal Ixtal ini dari League of Legends untuk sementara waktu pada akhir tahun 2022 silam. Ditariknya Neeko pada saat itu dikarenakan Ia bisa berubah menjadi turret.
Meski mendapat denda dengan nominal besar, Nisqy nampaknya tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Buktinya, Ia me-retweet kabar denda atas penggunaan bug itu dengan ajakan menonton stream-nya.