Cukup aneh mendengarnya, tapi itulah yang terjadi dalam ranah esports League of Legends saat ini. Pada turnamen MSI 2025 yang sekarang ini sedang berlangsung, dua perwakilan dari Eropa terbukti menjadi yang terburuk, dan gugur duluan pada babak utama. Siapa sangka, kalau pada akhirnya regional Eropa mendapatkan kejatuhannya, dan lebih buruk lagi, tersusul oleh regional Amerika, bahkan APAC.
Dua perwakilan dari Eropa yakni G2 Esports dan KOI, keduanya baru saja gugur dari turnamen MSI. G2 Esports harus takluk 3-0 tanpa balas dari FlyQuest, tim perwakilan dari Amerika, sedangkan KOI yang merupakan juara dari LEC harus gugur setelah mendapatkan hasil kalah 3-1 atas CTBC Flying Oyster. Lewat hasil ini, maka kedua tim Eropa harus gugur pada posisi terakhir yakni 7-8.
BACA JUGA: Faker Bagikan Idenya Jika Suatu Saat Nanti Menjadi Developer Game!

Hasil ini juga seakan menjadi bukti jatuhnya kekuatan dari esports League of Legends, karena sebelumnya regional ini dikenal sebagai yang ketiga. Tepat di belakang Korea Selatan dan China, Eropa sering kali menjadi pembawa harapan bagi esports League of Legends. Hanya regional ini yang dulu pernah memberikan perlawanan berarti kepada tim asal Korea Selatan dan China.
Bahkan, jika kita melihat sejarah G2 Esports adalah tim asal Eropa yang paling berprestasi, dengan hasil menjuarai MSI 2019 dan menjadi runner-up Worlds di tahun yang sama. Sisanya, belum ada lagi tim non China dan Korea Selatan yang bisa mendapatkan pencapaian tersebut. Namun, sekarang di tahun 2025 semuanya sudah berubah dan kekuatan mereka sudah mulai terbaca, atau ditaklukkan.

LEC dan regional Eropa harus kembali lagi ke papan tulis, dan merencanakan sekaligus memperbaiki apa langkah mereka selanjutnya. Kalah dari China dan Korea Selatan adalah hal yang normal bagi mereka, tapi tidak untuk Amerika atau bahkan APAC yang selalu dinilai sebagai regional kecil. Akhirnya, setelah sekian lama kekuatan dari esports League of Legends kembali memberikan perubahan.