Belum lama ini, Riot Games Korea mengunggah sebuah pengumuman penting terkait liga League of Legends di Korea Selatan, LCK, di mana mereka akan memasukkan liga tersebut sebagai bagian dari Riot Games Korea.
Hal ini tentu membingungkan komunitas League of Legends, terutama yang tidak mengikuti sisi bisnis dari LCK. Meski begitu, kalian tidak perlu khawatir sebab tidak ada perubahan drastis yang akan terjadi di LCK setelah merger ini terjadi.
Baca Juga: Dominan Sepanjang Tahun, Gen.G Esports Juara LCK 2025

Kalian mungkin bertanya-tanya, bukankah LCK adalah liga League of Legends Korea yang berada langsung di bawah naungan Riot Games? Benar, tetapi Riot Games hanya memegang kendali penuh selama LCK sebelum mengadopsi sistem franchising, yang mana terjadi pada tahun 2021 silam.
Setelah model franchising diterapkan untuk LCK, Riot Games mendirikan LCK Co. yang mengatur berjalannya liga League of Legends Korea Selatan itu. Secara teknis, LCK Co. berdiri secara independen tanpa campur tangan dari Riot Games untuk mengurus bisnis franchising liga tersebut. Tetapi, dengan tergabungnya LCK kembali ke naungan Riot Games, mereka bisa ikut campur dalam urusan pengelolaan LCK di masa mendatang.

Sederhananya, semenjak tahun 2021 Riot Games harus melewati LCK Co. untuk campur tangan terkait LCK, dan langkah penyerapan ini hanya sebatas menghilangkan penengah dari kedua pihak. Seharusnya, tidak ada yang berubah setelah merger tersebut, namun tidak sedikit juga penggiat esports yang mengkhawatirkan masa depan kualitas produksi siaran LCK yang selama beberapa tahun terakhir bisa dibilang konsisten dengan kualitas kelas atas.
Riot Games juga menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk membantu perkembangan liga tersebut sembari memastikan sistem Global Revenue Pool –sebuah sistem bagi hasil yang diterapkan Riot Games untuk membantu tim-tim peserta liga esports mereka secara dari aspek finansial– bisa diterapkan secara fleksibel untuk LCK.