Tidak bisa dibantah lagi Lee “Faker” Sang-hyeok adalah sosok yang memiliki andil besar dalam perkembangan League of Legends hingga esports itu sendiri. Pemain yang mengawali karirnya pada tahun 2013 ini telah menginspirasi banyak pemain dan melahirkan talenta-talenta baru di panggung profesional League of Legends.
Selain menginspirasi, wajah dari T1 ini juga dinobatkan komunitas sebagai pemain terbaik League of Legends sepanjang sejarah, memiliki empat gelar juara Worlds dan sepuluh kali memenangkan liga regional. Tapi bagaimana jika tidak ada Faker? Siapa pemain terbaik League of Legends selanjutnya?
Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit dijawab karena satu hal, Faker terlalu dominan. Jarak antara sang Unkillable Demon King dengan pemain di belakangnya dari segi pencapaian sangat jauh. Bahkan jika karir Faker dibelah menjadi dua, ia tetap menduduki peringkat satu dan dua.
Apabila Faker tidak ada, maka gelar juara Worlds terbanyak yang diraih satu pemain berjumlah tiga. Dengan demikian, ada satu pemain yang pernah mengangkat Summoners Cup sebanyak tiga kali yakni mantan jungler T1, Bae “Bengi” Seong-woong. Meski Bengi sudah tiga kali memenangkan Worlds, muncul satu pertanyaan lagi.
Jika tidak ada Faker, apakah T1 bisa membangun dinasti dan menorehkan sejarah di ranah profesional League of Legends? Lalu bagaimana jika tidak ada yang namanya dinasti T1? Siapa pemain terbaik League of Legends dari segi pencapaian?
Mengesampingkan Faker dan perannya sebagai juru kunci kemenangan T1, jawaban dari pertanyaan itu adalah support Cho “BeryL” Geon-hee. Pemain yang merayakan kemenangan Worlds dengan gacha 100 juta Rupiah di Genshin Impact itu sudah memenangkan Worlds dua kali bersama dua tim yang Ia singgahi, DAMWON Gaming dan DRX.
BeryL memang akan duduk di puncak sebagai pemain dengan prestasi di atas rata-rata, namun beda cerita jika membicarakan dari segi skill dan dampak terhadap komunitas League of Legends. Ada beberapa pemain yang menjadi kandidat kuat membawa peran dalam dunia tanpa Faker.
Pemain seperti Song “Rookie” Eui-jin, Jian “Uzi” Zi-Hao, Han “Peanut” Wang-ho, hingga Cho “Mata” Se-hyeong adalah pemain dengan status legendaris, apabila tidak ada Faker, pemain-pemain ini akan menjadi inspirasi banyak talenta baru untuk bermain League of Legends secara profesional.
Faker adalah legenda hidup di kancah League of Legends baik amatir maupun profesional. Ia adalah sosok sempurna yang cocok menjadi ikon dari League of Legends itu sendiri, contoh nyata kombinasi antara skill dan sikap profesional yang mampu membawa timnya menuju kemenangan. Ia tidak bisa digantikan oleh satu pemain saja, butuh banyak pemain untuk bisa mencapai level prestasi, skill, dan dampak signifikan terhadap komunitas untuk menyamai Faker.