Di tengah besarnya animo pemain League of Legends serta penggemar semesta Runeterra terkait 2XKO, game fighting yang dikerjakan Riot Games, sebuah informasi terkuak mengenai proyek Riot Games yang sudah dibatalkan. Proyek tersebut merupakan sebuah game fighting juga, namun berbeda dari 2XKO, yang satu ini lebih mirip Super Smash Bros. yakni platform fighter.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Mikhail Klimentov dari mantan pegawai serta pegawai aktif Riot Games, perusahaan yang bermarkas di Los Angeles itu sempat mengerjakan sebuah proyek yang diberi nama Pool Party. Proyek ini adalah sebuah game platform fighter yang memiliki tim sebesar 70-80 orang sebelum akhirnya dibatalkan pada bulan Mei lalu.
Saat ditanya terkait alasan di balik batalnya Super Smash Bros berkarakter League of Legends, narasumber menyebutkan bahwa para petinggi Riot Games cemas setelah kegagalan MultiVersus, sebuah game platform fighter free-2-play dengan karakter Warner Bros. Game tersebut sempat memasuki masa hiatus selama satu tahun sebelum akhirnya diungkap lagi pada tahun 2024.
Sejauh ini, sangat sedikit informasi yang kita tahu terkait Pool Party. Awalnya game ini dibuat dengan condong ke arah kompetitif garis keras, namun berubah seiring waktu menjadi sebuah party game yang bertujuan menarik pemain kasual. Selain itu, Super Smash Bros versi League of Legends ini juga ternyata tidak memiliki hubungan apapun dengan 2XKO yang dikerjakan oleh tim lain di Riot Games.
Apabila Pool Party menjadi sebuah kenyataan, Riot Games bisa menjadi satu-satunya kompetitor Super Smash Bros di ranah platform fighter. Belum lagi mengingat fakta bahwa Nintendo terbilang lepas tangan terhadap esports fighting game bersejarah itu, sementara Riot Games sangat memperhatikan ranah kompetitif di tiap game mereka.