Belum lama ini sebuah pertanyaan muncul di komunitas terkait pemain League of Legends. Bukan tentang pemain League of Legends toxic, bagaimana pendapat tentang MOBA kompetitior, dan sebagainya. Melainkan, apakah pemain League of Legends bisa disebut wibu? Pertanyaan yang sedikit mengocok perut, namun mari kita coba jawab.
Sebelumnya kita harus mengetahui apa arti dari kata wibu terlebih dahulu. Wibu adalah lokalisasi dari kata Weeaboo yang kerap digunakan di negara barat. Kata wibu sendiri bisa diartikan menjadi beberapa hal, namun jika disimpulkan, wibu berarti obsesi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pop culture Jepang seperti anime dan manga.
![](https://i.imgur.com/H4ew7gj.png)
Kembali ke League of Legends, tidak bisa dipungkiri lagi ada beberapa skinline League of Legends mengambil banyak inspirasi dari pop culture Jepang seperti anime. Sebagai contoh, kita lihat Star Guardian. Salah satu lini skin populer ini tentunya mengingatkan kalian pada salah satu anime populer pada masanya, Sailor Moon.
Beralih dari Star Guardian, ada juga Battle Academia yang lebih condong ke arah klise anime magic school yang kerap memadukan tema pelajar sekolah dengan kekuatan magis dan teknologi. Perilisan skin itu juga sempat ditemani promo dengan lagu tema energik bak anime dengan premis yang serupa.
Itu tadi adalah dua contoh skin dengan inspirasi pop culture Jepang yang paling menonjol di League of Legends, namun ada juga Cafe Cuties yang mengambil banyak inspirasi dari Maid Cafe yang terkenal di Jepang, Mecha Kingdom yang terinspirasi dari mecha dan kaiju, hingga Spirit Blossom yang sangat kental dengan elemen bunga Sakura dari Jepang.
Dengan banyaknya lini skin yang terinspirasi dari pop culture asal Jepang, apakah pemain League of Legends bisa disebut wibu? Sejujurnya, bisa jadi.
![](https://ddragon.leagueoflegends.com/cdn/img/champion/splash/Gwen_11.jpg)
League of Legends memberi kesempatan pemain untuk menggunakan skin yang mereka sukai, jika pemain yang bersangkutan selalu memainkan champion memakai lini skin yang disebutkan di atas, mungkin kalian bisa menyebut mereka wibu-nya League of Legends.
Atau mungkin ada juga pemain maniak Jepang yang sampai mengubah suara champion dan announcer ke bahasa Jepang, yang seperti itu bisa kalian sebut sebagai wibu.
Satu hal yang pasti, tidak masalah jika kalian jadi wibu-nya League of Legends, toh itu skin dan champion milik kalian.