Trending News

Blog Post

Bisakah Briar Meraih Kesuksesan di Panggung Esports?
League of Legends

Bisakah Briar Meraih Kesuksesan di Panggung Esports? 

Briar, champion terbaru League of Legends memiliki sebuah mekanik unik nan mengerikan yang membedakannya dari champion yang sudah pernah dirilis Riot Games sebelumnya.

Jika semua champion dapat dikendalikan oleh pemain, playstyle Briar berfokus pada mode mengamuk dari Blood Frenzy (W) yang membuatnya lepas dari kendali pemain, membuatnya sangat bergantung pada manipulasi target.

Saat perilisannya, Briar bahkan harus mendapatkan buff darurat karena winrate yang sangat rendah. Buff tersebut ditujukan agar champion asal Noxus tersebut bisa berduel satu lawan satu.

Kini, Briar sedikit lebih baik dibandingkan saat peluncurannya, namun pertanyaan komunitas kini berubah menjadi bagaimana performa Briar ketika digunakan di atas panggung esports?

Di atas kertas, champion hasil eksperimen Black Rose ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya cocok untuk dimainkan secara profesional.

Salah satunya adalah build terbaik Briar saat ini yakni berfokus pada Goredrinker dan Cleaver atau Shojin. Item ini hampir selalu ada dalam tiap pertandingan profesional karena memberikan HP dan sustain, stat yang banyak dipertimbangkan jungler profesional.

Jangan lupakan juga ultimate yang luar biasa kuat dalam teamfight, apalagi jika dikoordinasikan dengan tim. Champion dengan ultimate global kerap kali menjadi champion yang hanya bisa dimaksimalkan dengan komunikasi tim, seperti halnya Taliyah dan Ryze.

Di sisi lain, ada beberapa kelemahan yang membuat sang Restrained Hunger fatal jika dimainkan di pertandingan profesional.

Ultimate-nya, Certain Death, adalah pisau bermata ganda. Jika Briar mengenai champion squishy, ia bisa mengatasinya, tetapi jika mengenai tank, ia hanya akan memberi makan tim musuh.

Karena playstyle-nya bergantung pada efek berserk dari Blood Frenzy, Briar tidak bisa menghindar dari skillshot layaknya champion lain yang dapat melakukan sidestep karena dikendalikan oleh pemain.

Masih seputar Blood Frenzy, Briar juga hanya bisa pasrah jika ia mendapatkan target yang salah dalam teamfight. Jika ia menggunakan Chilling Scream (E) untuk melepas kunci target, ia butuh waktu untuk dapat siap bertempur kembali.

Menurut kalian, apakah champion baru ini bisa menjadi champion andalan pemain profesional ataukah ia hanya akan menjadi champion seperti yang tidak dapat berkompetisi di atas panggung dan hanya menjadi champion solo queue?

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *