Tahun lalu, Riot Games mendatangkan champion Darkin terbaru ke League of Legends yaitu Naafiri. Hewan buas yang mendapat kekuatan senjata penghancur dunia itu didesain sebagai pintu masuk bagi pemain yang ingin mencoba role sebagai assassin, maka dari itu ia memiliki kit yang terbilang sederhana dan tingkat kesulitan yang rendah.
Hampir satu tahun semenjak perilisannya, misi Riot Games dalam menjadikan Naafiri sebagai assassin paling ramah pemula nampaknya sukses besar. Dalam sebuah post di Reddit, seorang pemain bertanya kenapa tidak banyak pemain yang menggunakan Naafiri meski memiliki winrate yang tinggi belakangan ini.
Salah satu jawaban yang mendapat perhatian adalah karena gaya bermain Naafiri yang dianggap sangat membosankan, bahkan menyebutnya assassin yang dibuat untuk bayi. Gaya bermain Naafiri sangat sederhana, ia memiliki combo yang itu-itu saja dan mudah diantisipasi lawan.
Naafiri vs Assassin lain
Dibandingkan dengan assassin populer seperti Akali dan Zed yang punya berbagai cara untuk melakukan outplay, pemimpin kawanan hewan buas ini memang tidak ada apa-apanya. Namun untuk memainkan dua assassin itu dengan baik perlu banyak latihan mengingat tingkat kesulitannya yang cukup tinggi, hal ini tentunya mengintimidasi pemain yang ingin mencoba role assassin.
Sudah jadi rahasia umum juga bahwa pemain assassin mengincar fantasi bermain sebagai champion yang lincah dan dapat membalikkan keadaan terjepit dengan kelihaian mereka, sesuatu yang tidak dimiliki Naafiri karena keterbatasan kit-nya.
Di balik kesederhanaan sang Hound of a Hundred Bites serta gaya bermain yang sangat membosankan itu, Riot Games berhasil menghadirkan cara untuk memperkenalkan role assassin ke lebih banyak pemain. Memainkan Naafiri mungkin tidak akan menghasilkan banyak momen yang patut masuk montage, namun pemain akan mempelajari dasar-dasar dari assassin seperti rotasi ability untuk burst, timing all-in, dan masih banyak lagi.