Ketika bermain League of Legends atau Wild Rift, tidak jarang pemain akan meminta champion tank untuk melengkapi komposisi tim yang belum stabil. Meski begitu, tidak jarang juga pemain malah memilih champion fighter karena menganggapnya sama seperti tank, padahal keduanya jauh berbeda.
Menilai dari namanya saja, tank dan fighter sudah berbeda, bahkan ada champion yang dikategorikan sebagai fighter atau tank secara eksklusif meskipun ada juga champion yang berada di tengah-tengah.
Tank dan fighter memiliki dua fungsi yang berbeda, champion tank lebih berfokus pada kekuatan bertahan atau defensif, biasanya karakteristik tank adalah mereka tidak membuat item damage sama sekali dan hanya menumpuk item dengan stat HP, armor, atau magic resist. Tetapi mereka kerap dilengkapi dengan crowd control kuat untuk mengatur jalannya pertempuran.
Di sisi lain, fighter lebih condong ke arah kekuatan menyerang atau ofensif, maka dari itu mereka menyeimbangkan stat ofensif dan defensif, membuat item yang memberi stat damage sekaligus HP, kadang juga membeli item dengan armor atau magic resist tergantung situasi.
Kedua class ini juga memiliki kegunaan yang berbeda, tank bertujuan untuk menerima damage sebanyak mungkin serta memulai teamfight jika tim kalian tidak memiliki initiator, sementara fighter harus bisa memberi damage dan tetap dalam pertempuran. Alhasil, seorang fighter kerap mengalami kesulitan berkontribusi pada tim ketika ia melakukan feeding.
Ketika tim kalian terdiri dari champion poke seperti Jayce, Ezreal, dan Morgana, ada baiknya kalian menggunakan tank murni seperti Alistar, Ornn, atu Sion untuk menjaga garis depan. Di sisi lain, jika tim kalian sudah memiliki initiator jarak jauh seperti Nami atau Karma serta damage output yang kurang, menggunakan fighter seperti Aatrox, Renekton atau Irelia bisa menjadi pilihan.
