Ketika membicarakan pemain League of Legends terbaik sedunia, kita tidak bisa jauh-jauh dari pemain kelahiran Korea Selatan. Begitu juga saat membicarakan pencapaian di kancah internasional, di mana tim Negeri Ginseng memiliki 8 gelar juara Worlds. Sebenarnya apa yang membuat pemain Korea Selatan sangat jago dalam bermain League of Legends? Ada banyak hal.
Berkat populernya kompetisi untuk game tertentu yang sudah ramai dibincangkan jauh sebelum kata esports lahir, infrastruktur gaming dan esports di Korea Selatan sudah terbentuk dengan baik. Salah satu contohnya adalah tersebarnya PC bang atau warnet di mana orang-orang bisa bermain game PC, yang mana salah satu game paling populernya adalah League of Legends.
Tidak berhenti sampai di situ saja, tim esports di Korea Selatan juga mendukung regenerasi talenta pemain profesional League of Legends.
Hal ini terlihat dari keberadaan tim yang memantau perubahan di leaderboard ranked League of Legends. Jika seorang pemain berhasil memanjat ke rank yang tinggi atau menarik perhatian scout tim profesional, ada kemungkinan mereka akan direkrut dan diajak bermain dari liga kasta terbawah.
Ranked atau solo queue di Korea Selatan sendiri terbilang keras dan tanpa ampun. Bahkan saking kompetitifnya pemain ranked di Korea Selatan, banyak pemain dari bumi bagian barat yang memberi testimoni bagaimana kejamnya bermain ranked di negara tersebut jika mereka membuat kesalahan.
Sebagai contoh, tidak sedikit ada kejadian di mana blunder atau misplay sedikit saja bisa berujung pada anggota tim yang melakukan intentional feeding atau trolling untuk segera mengakhiri pertandingan, hal serupa juga bisa terjadi saat pemain tidak mengikuti META yang berlaku. Demi mencegah hal ini, pemain dituntut bermain sempurna serta memiliki mental baja untuk tetap bermain.
Mereka yang berada di puncak leaderboard sudah merasakan pengalaman ini dalam perjalanan mereka, dan pengalaman itu menjadi bekal untuk bermain secara profesional.
Selain hal-hal di atas, pemain Korea Selatan juga tidak main-main untuk menjadi pemain terbaik. Tidak jarang tim memiliki jadwal latihan lebih dari 10 jam, belum lagi pemain juga diharapkan untuk bermain League of Legends sendiri di luar jadwal latihan.
Midlaner juara dunia, Kim “Doinb” Tae-sang adalah salah satu pemain dengan jadwal latihan yang sangat panjang, Ia mengaku bahwa dirinya bermain bermain League of Legends 14 jam sehari, dan bertambah menjadi 20 jam menjelang Worlds.
Secara keseluruhan, jagonya pemain Korea Selatan di League of Legends merupakan kombinasi antara popularitas kompetisi game profesional, pemain dengan mindset kompetitif, serta matangnya infrastruktur yang mendukung lahirnya banyak pemain bertalenta tiap harinya.