Marksman atau ADC adalah salah satu role yang sangat penting di League of Legends. Champion bertipe ADC merupakan damage dealer tertinggi di dalam tim selain Midlaner yang biasa diisi oleh champion Mage. ADC sangat bergantung dengan item, sehingga apabila kalian ingin memainkan role ini, pastikan Creep Score (CS) kalian baik.
Ketika bermain ADC, terdapat beberapa hal yang harus kalian perhatikan. Assassin adalah musuh utama kalian, jangan sampai terkena crowd control dari lawan, berada di barisan belakang, dan bunuh ADC musuh terlebih dahulu. Posisi ADC dalam team fights sangat menentukan kemenangan tim.
Bagi kalian yang ingin atau baru belajar ADC, HASAGI memiliki beberapa rekomendai champion yang bisa digunakan untuk pemula. Siapa sajakah mereka? Mari kita mulai daftarnya di bawah ini.
Ashe
Saat pertama kali main League of Legends, kalian pasti akan ditemani oleh Ashe di tutorial. Kalian akan berlatih mengetahui beragam fitur dan objektif di Summoner’s Rift dengan menggunakan The Frost Archer.
Meskipun bertipe ADC, Ashe memiliki beberapa jenis crowd control yang ada di dalam kit-nya. Tak hanya itu saja, auto attack yang ia daratkan juga memberikan efek slow ke musuh. Jadi kalian bisa memanfaatkan kemampuan tersebut dengan membeli item critical ataupun attack speed.
Ashe merupakan champion yang tak terlalu sulit untuk dimainkan. Setiap skill-nya tak membutuhkan mekanik yang terlalu tinggi, dan kalian bisa dengan mudah menguasainya.
Caitlyn
Selain Ashe, kalian bisa mencoba untuk memainkan sang penembak jitu dari Piltover, Caityln. Ia merupakan salah satu champion yang sangat bagus untuk dipelajari ketika bermain ADC. Beberapa kit-nya terbilang simpel, meskipun terdapat kombinasi yang harus kalian kuasai.
Selebihnya, Caitlyn bisa berguna bagi tim meskipun hanya menggunakan auto attack saja. Kemampuan critical dari skill pasif, dan skill Piltover Peacemaker (Q) dan Ace in the Hole (R) tak membutuhkan mekanik yang rumit seperti beberapa champion lain. Just click, and point!
Jhin
Jika dibandingkan dengan Ashe dan Caitlyn, Jhin memiliki mekanik yang cukup sulit. Hal ini disebabkan adanya batasan jumlah peluru yang bisa ia keluarkan dalam satu waktu. Untuk auto attack-nya, Jhin hanya diberikan 4 tembakan, sebelum akhirnya ia mengisi kembali peluru tersebut.
Akan tetapi, Jhin memiliki keunggulan di mana peluru ke empat yang ia keluarkan menghasilkan damage critical yang sangat tinggi. Kalian bisa memanfaatkan peluru tersebut untuk mendapatkan kill. Dari segi skill, Deadly Flourish (W) dan Curtain Call (R) membutuhkan sebuah prediksi yang cukup matang untuk bisa mendaratkan serangan ini.
Lucian
Bagi kalian yang memiliki gameplay agresif, Lucian mungkin bisa menjadi pilihan tepat untuk mengisi role ADC. Ini dikarenakan setiap skill yang dimiliki Lucian akan berdampak pada auto attack miliknya. Apabila kalian sudah mulai menguasai role ADC, maka jangan ragu untuk menggunakan Lucian.
Lucian sebenarnya juga bisa digunakan di lane lain, seperti Toplane dan juga Midlane. Namun, kalian tentu harus bisa menguasai permainan Lucian sepenuhnya sebelum memutuskan untuk bermain off-meta.
Jinx
Jinx merupakan champion ADC bertipe Hyper Carry yang semakin kuat apabila permainan berjalan sangat lama. Ia memiliki keunggulan dari attack speed-nya yang tinggi, dan mampu membabat habis semua musuh-musuhnya. Jinx memiliki dua jenis auto attack yang berbeda, yakni Minigun dan Roket.
Ketika menggunakan Minigun, Jinx mendapatkan tambahan attack speed yang cukup signifikan semakin sering mendaratkan serangannya. Sedangkan pada serangan berbasis roket, serangan tersebut memberikan tambahan range, damage, dan juga memiliki efek area.
Itulah beberapa daftar champion yang bisa membantu kamu belajar bermain ADC. Di antara champion di atas, apakah ada favorit kalian? Atau kalian memiliki champion pilihan lain? Jangan lupa tuliskan jawaban kalian di kolom komentar!