Mode favorit pemain League of Legends, Ultra Rapid Fire (URF) akhirnya kembali untuk menemani para pemain di awal tahun 2025. Ada sesuatu yang baru di mode ini, yaitu keputusan Riot Games untuk mendongkrak batas maksimal attack speed menjadi 10, perubahan yang akhirnya membuat champion berbasis attack speed untuk menjadi jauh lebih kuat di mode ini.
Meski begitu, pemain masih belum puas, mereka mengaku masih ada satu hal yang harus diubah oleh Riot Games agar URF benar-benar menjadi mode for-fun, yaitu pemangkasan death timer atau waktu respawn.

Hal ini datang dari pemain yang mulai menyadari bahwa pemain sudah mulai mengadopsi satu strategi efektif yang dianggap terlalu tryhard untuk mode gila-gilaan seperti URF, yaitu split pushing. Salah satu alasan kenapa split pushing menjadi strategi efektif di mode ini adalah fakta bahwa waktu respawn terbilang masih sangat panjang.
Beberapa pemain mengaku mereka sempat menjalani pertandingan di mana mereka harus menunggu respawn selama kurang lebih satu menit meski pertandingan baru berjalan 15 menit. Karena hal ini, pemain memutuskan untuk mengambil strategi untuk bermain aman, salah satunya adalah split push.

Hal ini dirasa kurang cocok dengan identitas URF, di mana mati adalah hal lumrah karena semua skill champion memiliki cooldown super pendek dan tidak membutuhkan mana, sehingga tidak jarang pemain mati belasan kali dalam satu pertandingan, tetapi respawn time panjang memaksa pemain untuk mengambil strategi yang jauh lebih aman.
Dengan memangkas respawn timer, pemain URF diprediksi akan lebih sering berpartisipasi dalam teamfight meski mati berkali-kali dan tentunya akan menjauh dari strategi seperti split push, sebab mereka menemukan keseruan di URF dalam teamfight yang berjalan cepat dan tanpa henti itu.