Tidak sedikit pemain League of Legends yang mengeluhkan rasa sakit setelah bermain dalam waktu yang lama, namun ada pemain champion tertentu lebih sering mengalami masalah di tangan mereka.
Mengetahui hal ini, Matthew Hwu dan timnya selaku dokter yang berpengalaman di ranah esports membagikan beberapa champion yang paling sering merusak kesehatan tangan para pemainnya.
Hecarim
Pemain Hecarim bisa mengalami cedera di bagian jari kelingking dan pergelangan tangan kiri. Hal ini karena ability utamanya, Rampage mengharuskan pemain untuk mengklik tombol Q secara terus menerus untuk memaksimalkan damage-nya.
Tetapi, jika kalian menggunakan jari manis di Q, risiko cedera ini bisa sedikit teratasi.
Cassiopeia
Pemain Cassiopeia bisa mengalami cedera di bagian jari telunjuk dan pergelangan tangan kanan. Hal ini karena Cassiopeia harus menggunakan Twin Fang terus menerus, menekan tombol E di keyboard mereka.
Kalista
Pemain Kalista bisa mengalami cedera di bagian jari telunjuk, jari tengah, dan pergelangan tangan kanan mereka. Pasif Kalista, Martial Poise mengharuskan dirinya dash ke arah yang ditentukan setelah melakukan auto attack.
Hal ini sangat membebani pergelangan dan jari tangan pemain karena mereka harus terus menekan mouse dan menggerakkannya.
Zeri
Pemain Zeri bisa mengalami cedera di kedua tangan mereka, terutama di bagian jari kelingking kiri dan pergelangan tangan kanan. Kombinasi antara penggunaan Burst Fire di tombol Q dan auto attack klik kanan mouse sangat membebani otot pemainnya.
Bahkan tidak sedikit pemain yang melaporkan rasa sakit di seluruh bagian tangan mereka. Jika kalian sering bermain Zeri, pertimbangkan untuk membeli alat latihan jari dan tangan.
1HP juga mengaku bahwa dirinya bekerja bersama LCS saat Zeri dirilis, dan ia menyebut rasa sakit di jari kelingking dan jari manis adalah keluhan utama pemain ADC saat itu.
Evelynn
Pemain Evelynn bisa mengalami cedera di bagian jari kelingking tangan kiri mereka, hal ini karena Hate Spike yang harus di-spam. Apalagi saat teamfight di mana kalian harus berfokus menghindari skillshot saat bertempur, tombol Q tidak boleh berhenti ditekan.
Satu kesamaan yang dimiliki kelima champion di atas adalah mereka semua memiliki beragam aksi repetitif yang harus dilakukan untuk memaksimalkan performa mereka dalam pertandingan.
