Jika kalian suka dengan League of Legends, maka ada besar kemungkinan kalau kalian mengenal atau sempat mendengar Tyler1. Memiliki nama asli Tyler Steinkamp, beliau adalah salah satu streamer terbesar yang ada sekarang ini, dan pencapaian tersebut mayoritasnya bisa dia raih dari hasilnya bermain League of Legends. Sudah diakui oleh komunitas, sampai ke Riot langsung kalau Tyler1 adalah figure dari game ini.
Namun, pencapaian tersebut juga malah menjadi kutukannya sendiri sekarang ini, karena sudah cukup lama semenjak kita melihat Tyler1 bermain League of Legends. Belakangan ini, beliau jadi lebih suka bermain game yang bervariasi, seperti World of Warcraft, atau Chess juga. Ada alasan kenapa dia sudah jarang memainkan League of Legends, tapi semua itu bisa saja berubah jikalau keinginannya dikabulkan.
BACA JUGA: Rumor Katakan Faerie Court Akan Kembali Rilis Gelombang Baru Tahun 2025

“Jika League menambahkan fitur voice-chat, apakah saya akan menjadi full-time bermain game ini? Mungkin 100%. bisa,” ujar Tyler1 dalam salah satu sesi livestream. Jawaban tersebut seakan menjadi pertanyaan kepada Riot, apakah mereka akan memasukkan fitur ini ke dalam game atau tidak. Riot sendiri memang berada di posisi yang sulit sekarang ini ketika membicarakan tentang fitur voice chat.
League of Legends adalah game online competitive paling toxic sekarang ini, di mana pemainnya dengan mudah mengatakan apapun yang bisa membuat pemain lain merasa tidak nyaman. Itulah kenapa Riot sangat membatasi adanya komunikasi dalam game ini. Namun, di satu sisi lain sebagai game competitive, adanya komunikasi sangatlah penting, sama seperti game yang serupa, hanya saja level toxic dari League of Legends memang sudah parah.
Tyler1 sendiri merupakan figure yang cukup terkenal karena sifat toxic, dan bahkan dia sempat kena hukuman banned dari Riot di masa lalu. Sekarang, permainannya tidak terlalu toxic dan lebih chill, hanya saja sebagai game competitive kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Sekarang, hanya Riot yang memiliki kemampuan untuk membuat fitur ini kembali hadir di League of Legends, dan mencari cara untuk membuatnya tidak berlebihan.