Riot Games akhirnya meluncurkan Vanguard, anti-cheat yang awalnya digunakan di VALORANT, ke League of Legends. Sayangnya, peluncuran ini dihiasi dengan kontroversi, terutama banyaknya pemain yang mengalami masalah di PC mereka untuk bermain League of Legends.
Mengetahui hal ini, Riot Games mengambil langkah dengan cara buka suara terhadap apa yang dialami komunitas League of Legends belakangan ini seputar Vanguard.
Salah satu komplain yang mendapat perhatian besar dari komunitas adalah Vanguard menyebabkan PC mengalami brick atau kesalahan fatal yang tidak memungkinkan perangkat tersebut digunakan sama sekali. Riot Games menepis isu tersebut dan menguak bahwa tidak ada kasus di mana Vanguard League of Legends berperan dalam brick PC pengguna.
Meski begitu, pemain diharapkan menghubungi bantuan pemain agar mendapat bantuan dalam memperbaiki kerusakan yang mereka alami.
Selain kasus bricking, Vanguard juga dituduh mengambil tangkapan layar (screenshot) pemain sepenuhnya. Sekali lagi, Riot Games menjelaskan bahwa Vanguard tidak melakukan hal demikian. Tangkapan layar yang dilakukan Vanguard hanya terbatas pada client game untuk mencari tanda-tanda penggunaan cheat atau script ESP seperti wallhack atau fog of war.
Riot Games menambahkan bahwa hal tersebut adalah hal yang lumrah di kalangan anti-cheat, bahkan hampir semua anti-cheat melakukan hal serupa dengan Vanguard. Pemain juga tidak perlu khawatir dengan masalah privasi sebab Vanguard mematuhi undang-undang privasi yang berlaku di tiap daerah untuk memastikan Vanguard aman di dearah yang bersangkutan.
Terkait jumlah pemain yang mengajukan komplain, meski terlihat sangat banyak dan membanjiri media sosial, ternyata hanya 0,03 persen pemain yang melaporkan masalah terkait Vanguard. Dalam kebanyakan kasus, kode error yang muncul juga mudah diatasi.
Riot Games juga berencana memberikan laporan lengkap untuk para pemain dalam beberapa minggu atau bulan ke depan setelah Vanguard aktif di League of Legends untuk waktu yang dirasa cukup.
