Perilisan Ambessa ke beberapa judul Riot Games berbasis Runeterra memancing komunitas untuk menggali artikel lawas Riot Games terkait champion Noxus lain, Riven, yang mana mungkin menjadi dasar inspirasi atas pembuatan Ambessa.
Dari artikel lama Riot Games berujudul ORIGINS: Riven yang membahas proses pembuatan Riven, kita mendapat beberapa informasi mengenai apa yang ingin diciptakan tim pengembang champions pada masa itu, yakni seorang petarung Noxus dengan gaya bermain yang memanfaatkan ability dan auto attack secara bergantian, memiliki kesamaan dengan combo dalam fighting game.
Jika kita lihat Ambessa dan Riven, kedua champion ini memiliki premis senada dengan apa yang disebutkan Riot Games kurang lebih 7 tahun lalu, hanya saja, Ambessa tidak memiliki satu hal yang membuat Riven populer di kalangan pemain, yakni mekanisme animation cancel yang membedakan pemain Riven amatir dan pemain Riven yang lebih lihai.
Animation cancel memang bukan sesuatu yang diciptakan secara sengaja oleh Riot Games, namun seiring waktu, Riot Games memutuskan untuk menyematkan mekanik tersebut sebagai bagian dari kit Riven, sebuah skill expression untuk pemain-pemain yang sangat berdedikasi menguasai champion ini.
Sebagai gantinya, pemain yang sudah mencoba Ambessa di PBE mengatakan bahwa ia mungkin mengusung mekanik yang disebut auto input buffer, sebuah mekanik ala animation cancel yang memungkinkan Ambessa melakukan auto cancel dengan ability-nya. Mekanik ini diprediksi membuatnya lebih baik daripada Riven.
Riven juga diciptakan di era League of Legends yang berbeda, di mana Riot Games ingin memiliki champion dari semua region Runeterra. Sementara itu, Ambessa dibuat sebagai iterasi modern dari Riven, lengkap dengan pembelajaran serta memanfaatkan teknologi baru yang dimiliki oleh Riot Games sekaligus representasi karakter perempuan yang lebih tua.