Baru-baru ini pegawai Riot Games dilandai kabar kurang menyenangkan pada tahun 2024, yakni PHK massal. Seperti yang kita tahu, ini merupakan kali kedua Riot Games memotong angka tenaga kerja mereka tahun ini. Lebih menyedihkan lagi, timing kejadian ini sangat dekat dengan ulang tahun League of Legends yang harusnya dipenuhi rasa gembira.
Seperti halnya PHK massal yang diadakan Riot Games pada bulan Januari lalu, komunitas menanyakan sebenarnya langkah seperti apa yang ingin dilakukan Riot Games terhadap League of Legends. Keraguan di benak komunitas semakin besar setelah melihat siapa saja yang terkena dampak pemotongan tenaga kerja ini.
Salah satu pegawai Riot Games yang terdampak oleh keputusan ini adalah Ben Rosado. Dari nama saja, mungkin kalian tidak mengenalnya, tetapi kalian pasti kenal dengan skin yang ia ciptakan. Ben Rosado adalah tangan di balik terciptanya skin Ahri untuk Faker yang dipatok jutaan Rupiah saat event Hall of Legends berlangsung.
Terlepas dari gerakan memboikot Ahri dari komunitas yang sejujurnya tidak terlalu digubris di daerah timur, bukan rahasia lagi jika Riot Games berhasil meraup keuntungan besar dengan skin itu. Meski begitu, kontribusi besar Ben Rosado terhadap keuangan Riot Games dibalas dengan sebuah pemutusan hubungan kerja yang sangat disayangkan.
Melihat daftar pegawai yang menjadi korban PHK massal ini, banyak diantaranya berasal dari bagian yang berhubungan dengan skin dan tersebar di berbagai tim dari League of Legends hingga VALORANT. Bahkan, Rioter dengan jam terbang tinggi bersama perusahaan itu tidak aman dari ancaman pemutusan hubungan kerja.
Setelah PHK massal kedua yang dilakukan Riot Games tahun ini, komunitas mulai skeptis terhadap masa depan seperti apa yang ada di League of Legends. Belum lagi testimoni orang-orang terpilih yang menyebut tahun 2025 akan menjadi tahun yang besar bagi game MOBA itu.
Waktu pengumuman PHK ini juga dikecam oleh komunitas. Di kala League of Legends tengah merayakan ulang tahun ke-15 mereka, banyak pegawai Riot Games yang kurang beruntung karena terdampak keputusan baru Riot Games.