Kehadiran Quickplay sebagai pengganti Blind Pick yang sudah lama berada di League of Legends tuai kontroversi di server Asia Tenggara.
Melalui salah satu thread di Reddit, pengguna bernama u/barrelbarrelboi mengutarakan masalah yang hadir di Asia Tenggara karena digantinya mode Blind Pick menjadi Quickplay terutama bagi pemain yang tidak tertarik memainkan ranked.
Dalam thread tersebut, sang pengguna memaparkan bahwa salah satu alasan mengapa pemain di Asia Tenggara menyambut Riot Games mengambil alih League of Legends dari Garena adalah tersedianya mode Draft Queue unranked.
Sayangnya, mode tersebut ditarik tanpa pengumuman apapun pada awal tahun 2023, kemudian dihapusnya Blind Pick menjadi Quickplay menjadi satu-satunya pilihan bagi pemain yang tidak ingin bermain unranked.
Saat Blind Pick masih ada, waktu queue jarang melebihi 1 menit, namun setelah diganti dengan Quickplay, waktu queue tersebut hampir menyentuh 5 menit.
Mode ini pertama kali dikenalkan oleh Riot Games pada awal bulan Oktober lalu dengan tujuan mengurangi kejadian berebut champion yang kerap terjadi di Blind Pick.
Pemain akan disuruh memilih champion terlebih dahulu sebelum melakukan queue sekaligus memilih role yang akan mereka mainkan, sehingga saat bertemu dengan pemain lain, mereka langsung terjun ke pertandingan.
Di atas kertas, mode ini terdengar mengatasi solusi atas semua masalah yang terjadi di Blind Pick, namun saat sudah diluncurkan, pemain di Asia Tenggara malah mengalami masalah baru yakni queue yang jauh lebih lama dibandingkan sebelumnya.
Bagaimana pengalaman kalian dengan Quickplay?