Bukan rahasia lagi jika Riot Games menjujung tinggi integritas kompetisi League of Legends dalam semua turnamen yang mereka selenggarakan. Akan tetapi, sebuah rumor mengatakan bahwa Riot Games akan mengizinkan sponsor dari penyedia layanan judi bagi tim-tim esports peserta liga mereka tahun depan.
Rumor ini pertama kali dibawa ke permukaan oleh Christopher “MonteCristo” Mykles, mantan figur League of Legends yang kritis terhadap Riot Games. Lewat cuitannya, MonteCristo mengungkap bahwa penyedia layanan judi boleh mensponsori tim League of Legends dan VALORANT tahun depan.
Riot will be allowing esports teams to have betting sponsors in League of Legends and VALORANT in 2025.
— MonteCristo (@MonteCristo) December 13, 2024
Gambling companies interested in sponsoring teams will have to be approved by Riot and will not be allowed to place logos on team uniforms.
Tetapi, penyedia layanan tersebut harus melewati proses persetujuan dari pihak Riot Games terlebih dahulu. Meski sudah mendapat izin, sponsor baru itu tetap tidak diperbolehkan mencantumkan logo mereka di seragam tim yang mereka sponsori.
Sponsor dari penyedia layanan judi memang bukan sesuatu yang rahasia lagi di ranah esports, belum lagi fakta bahwa pihak penyedia layanan judi ini kerap kali menyuntikkan dana dengan jumlah besar bagi tim yang mereka sponsori, memberi lebih banyak peluang untuk berkembang bagi tim yang bersangkutan.

Akan tetapi, ada sisi gelap dari sponsor judi ini. Mengingat perjudian bukan sesuatu yang legal di beberapa negara bagian, besar kemungkinan sebuah turnamen tidak akan kembali ke negara tertentu karena undang-undang negara tersebut yang ketat terhadap hal-hal berbau perjudian.
Tidak hanya itu, ada pertanyaan mengenai keberlangsungan integritas kompetisi League of Legends jika Riot Games memperbolehkan sponsor dari penyedia layanan judi, salah satunya adalah potensi matchfixing yang diprediksi makin besar.
Pada akhirnya, sponsor dari pihak penyedia layanan judi memiliki dua sisi dengan imbas yang signifikan terhadap sebuah tim. Di satu sisi sebuah tim bisa eksis untuk waktu yang lebih lama tanpa harus khawatir mengenai keuangan tim esports yang relatif kurang sustainable, tetapi di sisi lain, moral Riot Games dipertanyakan dengan mengizinkan sponsor judi, secara tidak langsung memperkenalkan salah satu adiksi berbahaya ke penggiat esports mereka.

Perlu diingat bahwa informasi ini masih sekadar rumor, Riot Games bisa saja membatalkan izin untuk sponsor dari penyedia layanan judi, namun kebenaran di balik rumor ini baru bisa kita saksikan sesaat sebelum musim kompetisi 2025 dimulai tahun depan.