Dirilis sebagai salah satu champion terburuk di hari pertamanya, Smolder tidak butuh waktu lama untuk mengepakkan sayapnya dan menjadi terror yang menakutkan bagi seluruh pemain League of Legends, baik amatir maupun pemain profesional di panggung esports. Dalam waktu singkat, naga kecil ini menarik hati para pemain, bahkan menjadi ADC paling banyak di-pick sedunia, menggeser posisi Kai’Sa.
Tetapi popularitas ini datang dengan sedikit kontroversi. Pasalnya, Smolder hanya berada di dua kondisi, yakni terlalu lemah atau OP, bahkan tidak sedikit yang menuduh sang naga kecil ini sebagai “Zeri” baru, champion yang dianggap problematik dan tidak jelas bagaimana cara membuatnya balanced.
Salah satu komplain yang diutarakan pemain adalah Smolder seharusnya bukan seorang ADC karena ia tidak memiliki interaksi apapun dengan auto attack. Bahkan caster ADC seperti Jhin dan Ezreal memiliki kit yang tetap memerlukan mereka untuk menggunakan auto attack, tidak seperti Smolder.
Apabila pertandingan berjalan cukup panjang, ada tahap di mana ia tidak menggunakan auto attack sama sekali melainkan terus menggunakan Super Scorcher Breath (Q) miliknya.
Dalam salah satu build populer naga anyar ini, ia tidak membeli item layaknya seorang ADC, melainkan item seperti Spear of Shojin dan Liandry’s Torment, bahkan item pertama yang paling populer untuk Smolder adalah Doran’s Ring yang ditujukan untuk mage.
Gaya bermainnya sendiri tidak bisa disamakan dengan champion ADC manapun, mungkin lebih condong ke arah ranged Nasus yang hanya bertugas melakukan farming sampai menyentuh late game dan membakar musuhnya. Namun sebagai ADC, Smolder juga memiliki kit yang seakan tanpa celah.
Saking banyaknya keluhan yang disampaikan pemain terkait Smolder, beberapa bahkan memohon Riot Games untuk mencoba mengubah Super Scorcher Breath menjadi skillshot alih-alih ability target seperti saat ini. Dengan begitu, Smolder jadi lebih mirip Ezreal yang bergantung pada skillshot dan lebih mudah dihadapi.