Aksi inting atau mencoba membuat tim kalah dengan cara feeding adalah masalah besar di League of Legends. Ada dua jenis inting, yakni hard int yang mudah dideteksi dan di-ban oleh sistem serta soft int yang terbilang sulit diidentifikasi secara otomatis.
Sederhananya, soft inting adalah aksi di mana seorang pemain melakukan feeding namun diseimbangkan dengan gaya bermain yang menunjukkan seolah-olah mereka masih berjuang layaknya pemain normal.

Mengetahui hal ini, Riot Pupulaser bertanya pada komunitas terkait seberapa berat hukuman yang harus diberikan terhadap pemain yang melakukan soft inting ini, salah satunya adalah haruskah hardware ban dijatuhkan untuk para pelaku mengingat Vanguard memungkinkan mereka mendapatkan identitas perangkat pemain.
League will be looking into increased detection of and punishment for soft inting, which is a large problem in the game. Now that we have machine ID info with Vanguard, how quickly should we transition punishment from account level to hardware level? Immediately or some lenience?
— Pu Liu (@RiotPupulasers) July 9, 2024
Keputusan Riot Games untuk menghukum pemain dengan hardware ban mendatangkan respon yang cukup beragam dari figur League of Legends, menyebut sistem itu sangat rentan mem-ban pemain yang sebenarnya hanya sedang mengalami bad game saja dan tidak berniat melakukan feeding atau inting.
Secara keseluruhan, komunitas setuju hardware ban bisa memicu ban yang salah terhadap pemain yang tidak berniat melakukan feeding, maka mereka lebih memilih hukuman yang sedikit lebih ringan.

Di sisi lain, ada juga yang menyarankan hukuman hardware ban harus diberikan untuk pemain yang melakukannya di akun kecil atau smurf dan merusak pertandingan pemain di rank bawah, menjelaskan bahwa salah satu masalah besar di League of Legends selain pemain yang melakukan inting adalah pemain rank atas yang menyiksa pemain rank bawah dengan akun smurf.