Trending News

Blog Post

Tips Memainkan Sona di Wild Rift, Makin Jago Pasca Rework
Guides, Tips & Trick, Wild Rift

Tips Memainkan Sona di Wild Rift, Makin Jago Pasca Rework 

Beberapa hari lalu, Riot Games resmi merilis rework Sona ke Wild Rift. Rework ini memberikan sang Maven of The Strings ultimate baru serta merombak pasifnya menjadi sangat berguna dalam berbagai situasi.

Tidak lama setelah rework ini, Sona menjadi salah satu champion enchanter sekaligus teamfighter yang andal. Namun kekuatan Sona diseimbangkan dengan karakteristik champion yang sangat squishy serta mana yang boros.

Jika kalian masih mengalami kesulitan memainkan Sona setelah rework, lima tips ini akan membantu kalian.

Hemat mana sebelum Tear of the Goddess

Dikarenakan biaya mana yang sangat tinggi sejak level 1, Tear of the Goddess menjadi item wajib bagi Sona. Sebelum membeli item tersebut, sangat disarankan untuk menggunakan ability di saat yang penting saja seperti menyelamatkan ADC dari crowd control musuh.

Tetapi jika kalian bermain dengan ADC dengan early game agresif seperti Draven, kalian bisa menggunakan rune Manaflow Band untuk sedikit menambah mana Sona.

Selalu bersama tim

Di balik kekuatannya sebagai seorang teamfighter, Sona merupakan champion support yang sangat mudah disergap ketika bergerak sendirian.

Sona tidak memiliki kemampuan ofensif selain ultimate dan efek stun dari pasif. Kedua ability itupun tidak ditujukan untuk membunuh musuh melainkan menghambat pergerakan mereka.

Saat bermain sebagai Sona, sangat penting untuk tidak bergerak sendiri maupun roaming tanpa vision yang menjamin keamanan atau bantuan dari tim kalian.

Teamfight di jungle atau area sempit

Ultimate Sona, Crescendo memiliki area yang sangat lebar, bahkan hampir menutupi satu lane. Meski begitu, area ultimate berupa stun yang lebar ini sangat efektif ketika digunakan di area sempit seperti jungle atau choke point.

Saat bertempur di jungle, musuh tidak memiliki ruang untuk bermanuver kecuali menggunakan Flash atau ability dash mereka. Alhasil, musuh hanya bisa menerima ultimate Sona atau melarikan diri tanpa melanjutkan teamfight.

Area lebar Crescendo memang tidak kalah efektif dalam teamfight di lane, namun musuh memiliki area manuver yang sangat luas, mengharuskan Sona lebih berhati-hati dalam menggunakan Crescendo.

Hati-hati gunakan efek pasif

Efek pasif baru Sona adalah memperkuat auto attack-nya dan memberi efek stun pada musuh, meski stun yang dihasilkan dari ability ini hanya 0.5 detik, namun durasi itu sudah cukup untuk membuat Sona menjadi ancaman besar bagi tim musuh.

Jika musuh memiliki champion seperti Nunu, Katarina, Samira, atau Pantheon, Sona bisa mengakhiri channeling ultimate mereka dengan auto attack yang diperkuat pasif serta efek stun.

Maka dari itu, Sona tidak bisa asal menggunakan efek pasifnya jika ingin melindungi timnya dari terjangan champion tersebut.

Gunakan Keystone Glacial Augment

Masih seputar pasifnya, Glacial Augment menjadi Keystone terbaik Sona pasca rework. Setelah mendaratkan stun dengan auto attack yang diperkuat, efek slow dari Glacial Augment semakin mempermudah follow up dari tim kalian.

Secara keseluruhan, rework Sona menjadikannya seorang enchanter dengan kemampuan teamfight yang sangat kuat dengan ability yang dapat memperkuat timnya serta membalikkan keadaan dengan ultimate-nya.

Namun kepiawaian Sona di teamfight diseimbangkan dengan lemahnya Sona saat tidak bersama timnya, menjadi target mudah bagi tim musuh karena squishy dan tidak memiliki mobilitas sama sekali.

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *