Di tengah gencarnya komunitas League of Legends menyuarakan rencana boikot skin Hall of Legends Faker dengan mem-ban Ahri, masih banyak juga pemain yang memutuskan untuk tidak mengikuti boikot skin seharga 5 juta Rupiah itu dan tengah mempersiapkan dana untuk membeli skin Faker Ahri. Meski begitu, metode yang digunakan pemain ini nampaknya menimbulkan kecemasan dari pihak penjual Riot Points (RP).
Salah satunya adalah pengguna X, @StarlightAPM, pemilik dari toko LoL RP Shop yang menjual beberapa in-game currency, salah satunya adalah RP. Melalui unggahan akun X-nya, Starlight mengaku bahwa ia mendapat banyak pembeli yang memborong RP namun dengan metode pembayaran menggunakan pinjaman atau bahkan cicilan.
Terlepas dari keuntungan yang besar bagi sang pemilik toko, hal ini juga meresahkan dirinya yang cemas pemain bisa terlilit hutang hanya karena mereka ingin membeli skin Faker. StarlightAPM juga menambahkan bahwa kebanyakan pembelinya mengambil metode pembayaran berupa cicilan selama 3 sampai 6 bulan.
Kecemasan ini nampaknya sangat serius hingga akhirnya StarlightAPM memutuskan untuk mematikan metode pembayaran dengan pinjaman. Bahkan setelah itu, calon pembeli langsung mengirim email menanyakan kenapa mereka tidak bisa membeli RP dengan metode tersebut.
LoL RP Shop sendiri merupakan toko non-resmi Riot Games yang menjual RP di Amerika Utara dan Eropa dengan harga miring, beberapa mengaku mereka menghemat kurang lebih 1.6 juta Rupiah atau 100 Dollar saat membeli RP di toko tersebut.